Kamis, 18 September 2008

Lebih dari Pemenang

Roma 8:37 "Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang"
Apakah orang kristen merupakan kumpulan orang-orang pilihan yang hebat dan menang dalam bidangnya masing-masing karena kecakapan dan kepandaiannya? Tentu saja jawabnya adalah bukan, karena ayat tersebut di atas masih diikuti dengan "Oleh Dia yang mengasihi kita".
Roma 8:37 "Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, Oleh Dia yang mengasihi kita"
Sebagai orang-orang pilihan, jikalau kita mengalami kemenangan-kemenangan yang gilang gemilang itu bukanlah merupakan hasil dari kuat dan gagah ataupun kepandaian kita tetapi oleh karena Dia yang telah mengasihi kita. Kita boleh belajar dari pengalaman Saul, raja pertama bangsa Israel yang dapat dibaca dari 1 Sam 10 - 1 Sam 15 dimana hanya karena kasihNya Saul memperoleh kemenangan yang gilang gemilang, tetapi pada saat Tuhan memindahkan urapanNya kepada Daud karena ketidaktaatan Saul, maka seketika itu jugalah Saul tidak dapat berbuat apa-apa ketika ditantang oleh bangsa Filistin yang diwakili oleh Goliat, Daudlah yang mampu mengalahkan Goliat karena telah diurapi menjadi raja. Berikut adalah kisah yang terjadi dalam pemerintahan Saul :
1 Sam 13:1
Saul berumur sekian tahun ketika ia menjadi raja; dua tahun ia memerintah atas Israel.
Ayat di atas menjelaskan bahwa Saul hanya memerintah selama dua tahun saja. Ya, Tuhan menjadikan Saul sebagai raja hanya selama dua tahun saja, padahal menurut Samuel, seharusnya Saul menjadi raja atas bangsa Israel selama-lamanya. Ketidaktaatan Saul mengikuti perintah Tuhan membuat Tuhan menyesal dan langsung pada saat itu juga menetapkan dan mengurapi Daud menjadi raja atas bangsa Israel. Terdapat dua kesalahan besar yang dilakukan Saul sehingga Tuhan menyesal memilih Saul menjadi raja atas bangsa Israel :
Kesalahan Pertama :
Setelah Saul dipilih dan diurapi menjadi raja oleh Samuel, selanjutnya Samuel menubuatkan beberapa hal yang akan terjadi pada Saul. Selain itu Samuel juga mengingatkan Saul apabila sampai di Gilgal, Saul harus menunggu tujuh hari lamanya baru kemudian Samuel datang untuk mempersembahkan korban bakaran.,
1 Sam 10:8
Engkau harus pergi ke Gilgal mendahului aku, dan camkanlah, aku akan datang kepadamu untuk mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan. Engkau harus menunggu tujuh hari lamanya, sampai aku datang kepadamu dan memberitahukan kepadamu apa yang harus kaulakukan."
Pada saat itu bangsa Filistin maju berperang melawan Saul beserta bangsa Israel. Peperangan itu membuat Saul dan rakyatnya terjepit hingga bersembunyi di gua, keluk batu, bukit batu, liang batu dan perigi, sehingga membuat rakyat yang mengikutinya menjadi gemetar. Setelah menunggu tujuh hari lamanya dan Samuel tidak datang juga, mulailah rakyat Israel berserak-serak meninggalkannya. Karena itu Saul mengambil inisiatifnya sendiri untuk membakar korban bakaran. Setelah selesai mempersembahkan korban bakaran, datanglah Samuel dan setelah melihat apa yang dilakukan Saul maka Samuel menegur Saul :
1 Sam 13:13
Kata Samuel kepada Saul: "Perbuatanmu itu bodoh. Engkau tidak mengikuti perintah TUHAN, Allahmu, yang diperintahkan-Nya kepadamu; sebab sedianya TUHAN mengokohkan kerajaanmu atas orang Israel untuk selama-lamanya.
Kesalahan Kedua :
Kemudian Samuel diperintahkan Tuhan untuk menyampaikan pesan bahwa Tuhan akan membalas apa yang telah dilakukan bangsa Amalek karena bangsa Amalek menghalang-halangi bangsa Israel saat keluar meninggalkan Mesir.
1 Sam 15:3
Jadi pergilah sekarang, kalahkanlah orang Amalek, tumpaslah segala yang ada padanya, dan janganlah ada belas kasihan kepadanya. Bunuhlah semuanya, laki-laki maupun perempuan, kanak-kanak maupun anak-anak yang menyusu, lembu maupun domba, unta maupun keledai."
Tetapi Saul tidak menumpas semua orang Amalek, melainkan membawa pulang raja Agag, sedangkan rakyat Israel yang dipimpinnya membawa pulang jarahan berupa kambing domba dan lembu-lembu yang terbaik dan tambun, pula anak domba dan segala yang berharga. Hal yang bertentangan dengan apa yang difirmankan Tuhan kepada Saul dalam
1 Sam 15:7 Lalu Saul memukul kalah orang Amalek mulai dari Hawila sampai ke Syur, yang di sebelah timur Mesir
1 Sam 15:8
Agag, raja orang Amalek, ditangkapnya hidup-hidup, tetapi segenap rakyatnya ditumpasnya dengan mata pedang.
1 Sam 15:9
Tetapi Saul dan rakyat itu menyelamatkan Agag dan kambing domba dan lembu-lembu yang terbaik dan tambun, pula anak domba dan segala yang berharga: tidak mau mereka menumpas semuanya itu. Tetapi segala hewan yang tidak berharga dan yang buruk, itulah yang ditumpas mereka.
Oleh karena kesalahan Saul dalam melaksanakan apa yang Tuhan telah perintahkan kepadanya, maka menyesallah Tuhan telah memilih dia menjadi raja, sehingga membuat samuel kebingungan untuk membujuk Tuhan memaafkan Saul.
1 Sam 15:11
"Aku menyesal, karena Aku telah menjadikan Saul raja, sebab ia telah berbalik dari pada Aku dan tidak melaksanakan firman-Ku." Maka sakit hatilah Samuel dan ia berseru-seru kepada TUHAN semalam-malaman.
Tuhan mengingatkan Saul akan keadaannya sebelum dipilih oleh Tuhan sebagai raja, sehingga Saul dapat sadar bahwa Tuhan memilih Saul bukan karena kuat, gagah, dan kepintarannya, melainkan hanya karena oleh karena kasihNya.
1 Sam 15:17
Sesudah itu berkatalah Samuel: "Bukankah engkau, walaupun engkau kecil pada pemandanganmu sendiri, telah menjadi kepala atas suku-suku Israel? Dan bukankah TUHAN telah mengurapi engkau menjadi raja atas Israel?
Biarlah pengalaman Saul menjadi pelajaran berharga untuk tidak diulang dalam kehidupan kita sehari-hari. Hanya karena kasihNya kita sebagai orang pilihan disebut lebih dari pemenang.

Tidak ada komentar: