Persembahan yang diindahkan Tuhan

Sebagai rasa syukur kita kepada Tuhan atas segala kasih karunia yang telah kita terima, maka biasanya kita melakukan persembahan. Tetapi apakah kita menyadari bahwa persembahkan yang kita berikan tersebut diindahkan atau malah tidak diindahkan oleh Tuhan ? Alkitab Perjanjian Lama memberikan contoh mengenai persembahan yang diindahkan dan tidak diindahkan Tuhan, yaitu perbedaan persembahan antara Kain dan Habel, yang terdapat pada : Kejadian 4 : 3 - 5 : 4:3 Setelah beberapa waktu lamanya, maka Kain mempersembahkan sebagian dari hasil tanah itu kepada TUHAN sebagai korban persembahan; 4:4 Habel juga mempersembahkan korban persembahan dari anak sulung kambing dombanya, yakni lemak-lemaknya; maka TUHAN mengindahkan Habel dan korban persembahannya itu, 4:5 tetapi Kain dan korban persembahannya tidak diindahkan-Nya. Lalu hati Kain menjadi sangat panas, dan mukanya muram. Dari ayat di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa Tuhan mengindahkan persembahan Habel karena mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : 1. Tepat sesuai dengan firman Tuhan, dalam hal ini adalah mempersembahkan hasil pertama(sulung). Seperti yang terdapat pada : Keluaran 13 : 2 "Kuduskanlah bagi-Ku semua anak sulung, semua yang lahir terdahulu dari kandungan pada orang Israel, baik pada manusia maupun pada hewan; Akulah yang empunya mereka." Mempersembahkan yang sulung merupakan keinginan kita untuk mengutamakan Tuhan. 2. Mempersembahkan sesuatu yang menyenangkan hati Tuhan, yang terdapat pada : Imamat 4 : 31 ...seperti juga lemak korban keselamatan dipisahkan, lalu haruslah dibakar oleh imam di atas mezbah menjadi bau yang menyenangkan bagi TUHAN. Contoh di atas mengajarkan kepada kita untuk mengutamakan Tuhan dan menyelidiki kesenangan Tuhan sebagai ucapan syukur. Jadi sedemikian beratnyakah syarat yang harus dipenuhi agar persembahan kita dapat diindahkan Tuhan? Lalu bagaimana cara kita mencari tahu apa yang menyenangkan hati Tuhan sebelum mempersembahkan sesuatu? Beruntung Tuhan Yesus telah memberikan kepada kita Roh Kudus atau Roh Kebenaran sebagai pendamping kita di bumi ini. Kita dapat bertanya kepada Roh Kudus untuk mengetahui apa yang dapat menyenangkan hati Tuhan pada saat itu, yaitu dengan bertanya mengenai apa yang harus kita persembahkan, berapa jumlah persembahan dan kepada siapa persembahan tersebut akan diberikan. Ketaatan kita dalam mendengar dan memperhatikan jawaban Roh Kudus atas pertanyaan kita akan membuat Tuhan mengindahkan persembahan kita, bahkan disebutkan lebih baik dari persembahan kita yang berbentuk materi seperti tertulis di : 1 Samuel 15 : 22 Tetapi jawab Samuel: "Apakah TUHAN itu berkenan kepada korban bakaran dan korban sembelihan sama seperti kepada mendengarkan suara TUHAN? Sesungguhnya, mendengarkan lebih baik dari pada korban sembelihan, memperhatikan lebih baik dari pada lemak domba-domba jantan. Ayat di atas tidaklah bermaksud untuk mengajak kita untuk tidak perlu lagi memberikan persembahan kepada Tuhan, melainkan mengajak kita untuk naik ke dalam tingkat lebih lanjut dalam pengucapan syukur kita agar dapat menyukakan hati Tuhan lebih lagi.